Kerajaan Islam
pertama di Indonesia adalah kerajaan Samudra Pasai, yang didirikan pada
abad ke-10 M dengan raja pertamanya Malik Ibrahim bin Mahdum. Yang kedua
bernama Al-Malik Al-Shaleh dan yang terakhir bernama Al-Malik Sabar
Syah (tahun 1444 M/ abad ke-15 H). (Mustofa Abdullah, 1999: 54)
Pada tahun
1345, Ibnu Batutah dari Maroko sempat singgah di Kerajaan Pasai pada
zaman pemerintahan Malik Az-Zahir, raja yang terkenal alim dalam ilmu
agama dan bermazhab Syafi’i, mengadakan pengajian sampai waktu sholat
Ashar dan fasih berbahasa Arab serta mempraktekkan pola hidup yang
sederhana. (Zuhairini,et.al, 2000: 135)
Keterangan Ibnu Batutah tersebut dapat ditarik kesimpulan pendidikan yang berlaku di zaman kerajaan Pasai sebagai berikut:
a. Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syari’at adalah Fiqh mazhab Syafi’i
b. Sistem pendidikannya secara informal berupa majlis ta’lim dan halaqoh
c. Tokoh pemerintahan merangkap tokoh agama
d. Biaya pendidikan bersumber dari negara.(Zuhairini, et.al., 2000: 136)
Pada zaman
kerajaan Samudra Pasai mencapai kejayaannya pada abad ke-14 M, maka
pendidikan juga tentu mendapat tempat tersendiri. Mengutip keterangan
Tome Pires, yang menyatakan bahwa “di Samudra Pasai banyak terdapat
kota, dimana antar warga kota tersebut terdapat orang-orang
berpendidikan”.(M.Ibrahim, et.al, 1991: 61)
Menurut Ibnu
Batutah juga, Pasai pada abad ke-14 M, sudah merupakan pusat studi Islam
di Asia Tenggara, dan banyak berkumpul ulama-ulama dari negara-negara
Islam. Ibnu Batutah menyatakan bahwa Sultan Malikul Zahir adalah orang
yang cinta kepada para ulama dan ilmu pengetahuan. Bila hari jum’at
tiba, Sultan sembahyang di Masjid menggunakan pakaian ulama, setelah
sembahyang mengadakan diskusi dengan para alim pengetahuan agama, antara
lain: Amir Abdullah dari Delhi, dan Tajudin dari Ispahan. Bentuk
pendidikan dengan cara diskusi disebut Majlis Ta’lim atau halaqoh.
Sistem halaqoh yaitu para murid mengambil posisi melingkari guru. Guru
duduk di tengah-tengah lingkaran murid dengan posisi seluruh wajah murid
menghadap guru.
thanks atas postingnya. sebagai bahan reverensi dalam belajar sejarah.
BalasHapushttp://misykah.com/mengangkat-sejarah-islam-dari-puing-puing-samudra-pasai/
BalasHapuskeren (y)
BalasHapusawesome
BalasHapusmakasih gan
BalasHapusYeaaahhhh
BalasHapus